Marquee

Diare Pertama Dan Diary Terakhir Fari Rabbani... In All New Episode, FINDING P A R I :)

Music

Sabtu, 24 September 2011

perkembangan blog gue

dah 3 hari aktif di blogger ini... ya banyak lah perkembangan... and makasih y semua atas saranya ttg blog gue... (especially for u)

how to put this... but beberapa hari ini viewer blog gue kayanya naik... moga aja tetep... follow sama follow blog tetep lancar..
urusan ditempat belajar lancar'' juga...
ya kayanya g banyak yg bisa disampai.in hari in...
laptop gue juga kayanya butuh service bntr deh...(mau gue utak-atik dulu)
tapi gue usahain tetep post tiap hari..

film yg kemaren gue sebutin bagus loh tonton aja...

oh ya untuk penutup gue mau ngutip kata'' ini biar sesuai dengan tujuan gue buat blog ini... hope you enjoy it


Menemukan buku untuk dibaca itu seperti menemukan pacar. Pertama-tama dilihat-lihat dulu dengan seksama, kalau cover-nya oke, baru deh dideketin. Bedanya, setelah ngerasa oke dengan pandangan pertama, bagian belakang bukunya bisa dipegang. Lah kalo nyari pacar dengan cara seperti itu (langsung pegang belakangnya) bisa ditabok kiri-kanan lah! Selanjutnya bisa ditebak, menemukan buku untuk dibaca berarti membaca lembaran demi lembaran pertamanya, kalau kita tertarik dengan paragraf pertamanya, kita akan baca lembaran berikut dan berikutnya dan berikutnya.

Menemukan pacar, juga seperti itu. Kita pergi keluar pertama dengan sang gebetan, duduk berdua di sebuah restoran atau cafe yang nyaman, berusaha saling membuka lembaran masing-masing. Membedah mereka seperti buku: narasi seperti apa yang mereka katakan (penuh nostalgia kah, atau sekadar memaparkan pengalaman), apakah diksi yang mereka pakai menarik (kasar kah, atau justru sangat sopan), apakah gaya tubuh mereka cocok, dan yang paling penting: nantinya, tahankah saya“membaca" dia untuk waktu yang sangaaaaaaaaaaaaat lama.

Setelah semua cocok,
baru masuk ke jenjang yang lebih mantep: pacaran.

Gue sering ngerasa emotionally attached dengan sebuah buku, kangen kalau ngga ngebaca tuh buku setelah waktu yang cukup lama. Ngerasa sayang, sampai-sampai kalau orang mau pinjem gue bakalan dengan galak teriak “engga boleh". Perjalanan panjang untuk jatuh cinta dengan sebuah buku, setelah dipikir-pikir cukup sama de


Namun, pacaran dengan orang yang tepat punya satu kriteria khusus: sanggupkah kita, setelah membaca lembaran demi lembaran hidup masing-masing, tumbuh tua bareng, dan pada akhirnya ketika ketemu hanya bisa diam karena tidak ada lagi yang bisa diceritakan.. sanggupkah kita berdua untuk gandengan tangan saja dan berada dalam suasana sunyi yang penuh kenyamanan.

Sanggupkah?

Pertanyaan itu tidak bisa dijawab dengan jawaban simpel seperti: “Kalau gak mampu, cari aja yang baru”. Tapi untuk direnungkan, dipikirkan, dan pada akhirnya berkata, “Oh, bagaimana kalau kita tulis kisah kita berdua sendiri. Cerita dari hasil pemahaman kita atas diri masing-masing, dan ekspektasi atas apa yang mungkin nanti terjadi.”ngan merasa nyaman dengan pacar kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar